Perjalanan ranah minang terekam dalam jejak kuliner. Karena bumbu dan rasa menyimpan riwayat dan syarat akan sejarah seperti sejarah rendang beserta filosofinya. Padang atau yang sering disebut juga Minang memiliki pengertian negeri seribu sura.
Pada dasarnya, kota padang tumbuh menjadi kota perdagangan sudah sejak Abad ke 18. Minang atau Minangkabau tidak hanya identik dengan tradisi mengenai kearifan lokalnya saja, melainkan yang menjadi ciri khas pula dari Minangkabau adalah warisan turun temurun dari sisi kulinernya. Salah satunya adalah Rendang Padang Asli Minang. Penasaran kan bagaimana awalnya bisa ada rendang padang menjadi lauk masyarakat lokal? Simak pemaparannya berikut ini :
Sejarah Rendang Padang
Karena tidak ada yang tahu pastinya mengenai sejarah rendang sesungguhnya, kapan dan dimana nya dimulai persebarannya, sehingga banyak sekali versi berbeda yang mengemukakan sejarah rendang tersebut. Kita akan membahas dari 2 era, yakni masa kerajaan dan masa penjajahan seperti berikut ini :
Masa Kerajaan
Menurut penelitian Prof. Dr. Phil Gusti Anan yang merupakan Guru Besar Ilmu Sejarah di Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, masakan Minang sebagian besar dipengaruhi oleh India sejak abad ke 13.
Hal ini terbukti dari seorang Tompires, yakni pengenalana Portugis, yang melihat sudah adanya orang India yang datang ke Sumatera Barat dengan kapal Gujarat yang singgah di barat pantai Sumatera. Kegiatan mereka pada saat itu adalah berdagang dan mendarat di Pelabuhan Tiku Kab. Agam dan Pelabuhan di Pariaman. Sementara menurut Hikayat Amir Amzah, rendang sudah dikenal sejak tahun 1550 yakni pertengahan abad ke 16.
Selain itu menurut buku The History of Sumatera karya William Marsden, melalui pengamatannya yang difokuskan pada karakteristik geografis wilayah Sumatera, kondisi penduduk, dan kehidupan sosiologi-antropologis masyarakat Sumatera di tahun 1771. Yaitu terdapat 2 tumbuhan penting di pulau sumatera kala itu, Padi dan Kelapa. Nasi sebagai makanan pokok sementara kelapa diolah menjadi santan untuk memasak makanan. Sehingga kini santan kerap digunakan atau disajikan sebagai bahan baku bumbu utama untuk masakan Minang, dimana rendang minang merupakan salah satu makanan asli sumatera barat.
Bahkan dalam penelitiannya, bagi orang minang kelapa tidak hanya difungsikan sebagai santan melainkan seluruh bagian kelapa baik sabut dan batoknya secara keseluruhan dapat digunakan sebagai alat pembakaran untuk memasak rendang.
Masa Penjajahan
Menurut penelitian Prof. Dr. Phil Gusti Anan, Guru Besar Ilmu Sejarah di Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, tercatat pula bahwa rendang minang sudah ada bahkan di awal abad ke 19 ketika VOC datang ke Indonesia.
Dalam kutipan T. Abdullah pada The Chronicles of Minangkabau di abad ke 19 Rendang berasal dari kata “Marandang” yang berarti “Secara Lambat” sehingga dapat diartikan bahwa Rendang bukanlah nama masakan melainkan sebenarnya adalah suatu proses memasak.
Filosofi Rendang
Tidak begitu berbeda dengan sejarah, fisolofi rendang juga memiliki berbagai versi yang berbeda berdasarkan sumber yang berbeda pula. Kita sudah mengetahui makna sesungguhnya dari rendang, yakni makanan khas minang yang dimasak dengan bumbu melimpah dan santan dalam waktu yang cukup lama karena menggunakan tungku dan kayu bakar pada zamannya. Kini, kita akan mengulas filosofi rendang.
Filosofi Kehidupan dan Peradaban
Rendang mencerminkan sendi peradaban minang, dimana :
- Daging adalah simbol Ninik (Niniak) mamak sebagai pemuka adat.
- Cabai ibarat ulama yang tegas menegakkan syariat islam yakni sesuatu yang baik dan buruk nantinya akan diseleksi oleh alim ulama.
- Bumbu merupakan cermin masyarakat umum yakni bebrabagi macam peran masyarakat masuk ke sana.
- Kelapa atau Karambia merupakan simbol cagiak pandai atau kaum intelektual.
Sehingga dapat disimpulkan, masakan padang ditempatkan sebagai penanda status sosial seseorang, karena hakikatnya sebuah kenikmatan yang tinggi, atau sebuah masakan yang enak dengan status sosial tinggi itu membuktikan bahwa kerja yang ulet, bahan baku yang banyak, dan bahan-bahan yang baik, serta butuh kerja yang sangat keras akan mencapai derajat teringgi dan status yang terbaik.
FIlosofi Cinta
Menurut Fahdia Ilham yakni seorang penjual rendang sejak tahun 2002 berasal dari Payakumbuh Barat, dimana tujuan utamanya saat itu menjual rendang adalah untuk menyekolahkan anak perempuan tertua nya, memahami bahwa rendang memiliki filosofi cinta di dalamnya. Karena setiap orang yang mau ada hajatan, kenduri, atau bekal untuk anak merantai pastilah dibawahan rendang sebagai tanda kasih sayang, perhatian dan cinta.
Filosofi Seni Berproses
Menurut Fahdia Ilham selain filosofi cinta, rendang juga memiliki makna seni berproses. Ketika dunia mejadi serba cepat, dengan adanya bumbu cepat saji yang banyak diciptakan untuk mempersingkat waktu memasak, sementara proses memasak rendang adalah hal yang harus dinikmati. Rendang tidak hanya soal rasa di dalamnya terdapat cara, kesungguhan serta ketekunan yang dijadikan sebagai modal utama dalam membuat rendang.
Mitos & Fakta Rendang
Karena rendang sudah menjadi salah satu makanan yang tersebar luas hampir diseluruh wilayah Indonesia dimulai dari kota besarnya hingga ke pelosok desa pasti ada warung padang, resto padang, atau rumah makan padang dengan merek yang beragam pula. Sehingga pastinya makin banyak pula menjadi topik perbincangan di tengah masyarakat dimulai dari rasa nya yang otentik atau tidak, pedas atau biasa saja, hingga mitos mengkonsumsi makanan padang yang sarat akan santan yang bisa mengakibatkan kolestrol dalam tubuh naik dsb. Kita akan coba bahas mengenai mitos dan faktanya sebagai berikut ini :
Mitos Rendang Tahan 2 Tahun
Walaupun rendang dimasak dengan durasi 3-8 jam lamanya, jika memang hanya dibiarkan pada suhu ruangan maka rendang hanya bertahan 1 bulan. Namun, jika disimpan di dalam kulkas bahkan freezer maka akan tahan 3 bulan kurang lebih.
Tapi faktanya memang bisa tahan lebih dari 2 Tahun, jika menggunakan sistem pengawetan terbaru yang diperuntukkan pada Sentra Rendang Padang di Lubuk Buaya Kec Koto Tangah Kota, Padang melalui Pemerintah Kota Padang dengan menghadirkan teknologi sterilisasi kemasan makanan retort.
Dimana proses sterilisasi dengan teknologi retort akan dilakukan dengan memanaskan produk kemasan dalam bejana tahan panas di suhu 121,1 derajat Celsius selama kurang lebih 30 menit, sehingga dengan proses sedemikian rupa, dihasilkan produk rendang dapat bertahan hingga 2 Tahun. Sehingga dicanangkan nantinya Sentra Rendang Padang ini mampu memproduksi rendang sesuai dengan prinsip cara produksi olahan pangan yang baik, memiliki sertifikat Hazard Analisis Critical Control Point (HACCP), serta izin Edar MD serta bersertifikat halal dan memiliki kemasan yang baik.
Fakta Rendang Padang
- Rendang padang asli minang yang memiliki rasa otentik menggunakan cabai kopay yang panjangnya kurang lebih 15-30cm.
- Rendang awalnya diperuntukkan kepada orang perantau yang ingin berniaga dengan cara berlayar, karena pelayaran membutuhkan waktu lama sehingga butuh asupan makanan yang tahan lama juga.
- Rendang padang bada awalnya menggunakan daging kerbau, karena bagi orang minangkabau rendang hanya dinikmati di acara adat tertentu pada saat itu.
- Perasan kelapa untuk memasak daging rendang sering dibilang orang mancanegara, santan itu adalah susu yang dihanguskan, karena dalam rendang penampakan santan berubah menjadi coklat.
- Pemilihan kelapa tua untuk santan lebih enak dan rasanya legit, jika proses pemetikannya dilakukan oleh beruk terlatih. Karena di daerah asalnya, kelapa untuk rendang dipetik oleh beruk, karena otak cerdas beruk mampu memilih kelapa yang sudah matang, tua dan berwarna kecoklatan.
- Menurut Nur Indrawaty Lipoeto Guru Besar Ilmu Gizi Universitas Andalas, Padang, pemasakan rendang dengan panas sedang membuat kandungan gizi pada daging akhirnya menjadi tidak banyak berubah.
- Menurut Nur Indrawaty Lipoeto, Guru Besar Ilmu Gizi Universitas Andalas, bumbu dalam rendang diketahui sebagai antioksidan yang baik. Jadi dengan konsumsi rendang, bisa membuat tubuh kita lebih sehat.
- Rempah di daging rendang dapat mengusir bakteri, sehingga rendang dikenal tidak cepat basi tanpa dimasukkan ke dalam kulkas.
- Di kota besar banyak rumah makan padang, karena memang di Padang baik perempuan dan laki-laki diwajibkan bisa memasak sedari kecil yang dijadikan modal besar untuk pergi merantau menjadi seorang pejuang dengan membuka rumah makan atau menjadi pelayan di suatu rumah keluarga untuk memasak.
- Penggunaan daun kunyit, daun jeruk, sereh, daun salam merupakan obat kolestrol di masakan rendang padang.
- Kalio kerap dikira rendang, padahal kalio adalah berada dalam 1 proses masak rendang, tapi sebelum menjadi rendang. Karakternya agak berkuah sedikit.
- Rendang dimanfaatkan seabagi bantuan pangan bagi korban bencana alam, karena ketahanannya dalam waktu lama dan mengandung gizi yang cukup. Persebaran bantuan sudah ke ( Gempa Lombok 2018, Gempa & Tsunami Sulawesi 2018, Tsunami Selat Sunda 2018, dan Banjir Bengkulu 2019)
Apakah Rendang Terkenal di Dunia?
Jawabannya iya, karena kini rumah makan padang dimana di dalamnya pasti terdapat menu rendang padang, sudah tersebar di kota – kota besar luar negeri mulai dari Beijing China, Melbourne Australia, Den Haag Belanda, London Inggris, hingga ke New York Amerika Serikat. Bahkan rendang padang mendapatkan beberapa penghargaan sebagai berikut :
- Makanan terlezat di dunia (World’s 50 Best Food) posisi teratas versi CNN Travel International Tahun 2011 – 2019.
- Penetapan 1 dari 5 makanan Nasional Indonesia 2018.
- Rendang Padang diliput dalam acara NatGeo’s Unchartered yang dipandu oleh Gordon Ramsey & Wiliam Wongso (Chef Inggris & tokoh TV) 2020.
Apakah Rendang Berasal dari Malaysia?
Jawabannya bukan, rendang tetap berasal dari Indonesia. Mengapa sering terdapat pertanyaan seperti itu dan rendang kerap kali diakui oleh negara malaysia? Karena di abad ke 16 memang pekerjaan sebagian besar masyarakat minang adalah merantau dengan cara berlayar untuk berniaga, di tengah pelayaran tersebut mereka kerap membawa bekal di perjalanan untuk menahan rasa lapar dan bekal yang dibawa adalah rendang. Sehingga budaya merantau ini secara tidak langsung telah menyebarkan masakan rendang ke kawasan rantau berbudaya melayu seperti riau dan jambi, bahkan pelayaran yang dilakukan oleh masyarakat minangkabau sejak sata itu sampai pula ke malaka yang kini disebut daerah malaysia.
Di negeri sembilan malaysia banyak dihuni perantau asal minangkabau, mereka telah bermukim di sana turun temurun hingga saat ini. Selain itu rendang juga ditemukan di beberapa Negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Singapura, Brunei Darusalam, dan Filipina. Sehingga kini rendang pun menjadi masakan umum di daerah yang dulunya merupakan kawasan rantau orang minang tersebut, tetapi rendang di sana memiliki perbedaan dengan rendang dari daerah asalnya. Rendang di malaysia dan negara asia tenggara lainnya cenderung lebih basah dibanding rendang padang asli di daerah asalnya.
Nah jika sudah tahu bagaimana sejarahnya, pasti makin semangat untuk melestarikan resep makanan nusantara dengan cara memasak rendang padang asli minang kan? Yuk! temui resep aslinya di sini